Kurikulum Deep Learning, Punya 3 Elemen Pembelajaran. Ini Tujuannya
Tujuan Kurikulum Deep Leraning dan Perbedaaanya dengan Kurikulum Merdeka--Tangkapan Layar
KARAWANGBEKASI.DISWAY.ID- Bila di era Nadiem ada Kurikulum Merdeka, Abdul Muti punya inovasi baru dengan kurikulum Deep Learning. Lantas, apa itu Kurikulum Deep Learning?
Kurikulum Deep Learning sebagai pendekatan baru yang akan menggantikan Kurikulum Merdeka di era kepemimpinan Nadiem Makarim. Terobosan baru yang diusulkan Prof. Abdul Mu'ti merupakan inovasi baru dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
BACA JUGA:Mirip Sama Surface Learning Apa Itu Pendekatan Deep Learning ? Pembelajaran Seumur Hidup
Pengaplikasian Kurikulum Deep Learning berfokus pada tiga elemen utama yaitu Mind Full Learning, Mining Full Learning, dan Joy Full Learning. Ketiga elemen ini menekankan pentingnya pemahaman konten, relevansi praktis, dan pengalaman belajar yang berarti bagi setiap siswa.
Berikut ini pemaparan umum dari 3 elemen dalam Kurikulum Deep Learning
1. Mindfull Learning
Pendekatan ini disesuaikan dengan karakteristik dan kebutuhan unik setiap siswa. Dalam pembelajaran yang mindful, guru harus menyadari bahwa setiap murid memiliki perbedaan dalam latar belakang, minat, dan kemampuan.
Oleh karena itu, penting bagi guru untuk mengenali keragaman ini agar proses belajar menjadi lebih relevan dan bermakna. Mindfull Learning juga mendorong siswa untuk aktif berpikir dan terlibat dalam pembelajaran, bukan hanya mendengarkan.
2. Meaningfull Learning
Dalam elemen ini, siswa diajak untuk memahami tujuan dari pembelajaran yang mereka jalani. Ketika siswa menyadari manfaat dari ilmu yang dipelajari, mereka akan lebih termotivasi. Oleh karena itu, guru perlu menjelaskan dengan jelas tujuan dan manfaat dari materi yang diajarkan.
3. Joyfull Learning
Dalam pendekatan ini, siswa diharapkan dapat belajar dengan cara yang menyenangkan karena mereka memahami tujuan dari pembelajaran yang dilakukan. Joyfull Learning berbeda dari konsep funny learning, meskipun keduanya memiliki makna yang mirip.
BACA JUGA:Tilang Terbaru Pakai Sistem Rapot, Point Berkurang Jika Melanggar. Simak Aturan dan Tujuannya!
Di dalam Joyfull Learning, siswa merasakan kegembiraan selama proses belajar karena mereka menyadari manfaat dari materi yang dipelajari. Oleh karena itu, Joyfull Learning bukan hanya sekadar aktivitas lucu atau hiburan semata.
Pendekatan ini jelas berbeda dari sistem pembelajaran konvensional yang cenderung monoton dan fokus pada ujian. Ketiga elemen tersebut dirancang untuk membuat siswa merasa tertarik dan terlibat dalam proses pembelajaran.
Tujuan Kurikulum Deep Leraning dan Perbedaaanya dengan Kurikulum Merdeka
Kurikulum Deep Learning bertujuan untuk mempersiapkan siswa menghadapi tantangan global. Di tengah globalisasi dan kemajuan teknologi yang cepat, keterampilan berpikir kritis, analisis, dan pemecahan masalah menjadi sangat penting. Kurikulum berbasis Deep Learning menyiapkan siswa dengan keterampilan ini yang tidak dapat digantikan oleh kecerdasan buatan.
BACA JUGA:Deep Learning Hanya Pendekatan Belajar, Apa Mungkin Kurikulum Belajar Masih Diterapkan?
Berbeda dengan Kurikulum Merdeka yang lebih menekankan pada standar kompetensi minimum tanpa memperhatikan konteks yang bervariasi, Kurikulum Deep Learning mendorong siswa untuk berpikir lebih kritis dan aplikatif, sehingga mereka dapat menghadapi dunia nyata dengan pemahaman yang lebih mendalam dan relevan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: